PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT

Nama : Dina Eldiana
NPM : 22210059
Kelas : 1EB18
Tulisan portofolio (mata kuliah Perekonomian Indonesia)

Dalam keluarga, orang tua selalu mengajar dan mendidik anak-anaknya agar kelak dalam kehidupannya mampu bertindak dan berperilaku atau bersosialisasi dalam masyarakat. Mereka harus mengikuti norma-norma dan nilai sosial yang berlaku. Orang tua mendidik anak-anaknya dengan norma-norma agama,kesopanan,adat istiadat dan norma-norma lainnya tentu memiliki tujuan. Tujuan mereka adalah agar anaknya kelak menjadi manusia berguna, manusia yang berbudi luhur dan mampu bersosialisasi dimasyarakat denga baik, untuk menempuh kehidupan di kemudian hari. Orang tua memasukkan anaknya ke lembaga-lembaga pendidikan (sekolah) mulai dari tingakat dasar sampai tingkat lebih tinggi secara berjenjang.
Penyimpangan sosial yang terwujud dalam tindakan yang menyimpang, banyak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan dapat berupa lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Suatu keluarga yang tidak harmonis, akan berpengaruh terhadap perilaku anak-anaknya. Misalnya, orang tua yang sering bertengkar didepan anak-anaknya, menyebabkan anak menjadi kehilangan pegangan dan frustasi. Hal ini mendorong si anak terjerumus pada tindakan-tindakan yang menyimpang, seperti mabuk-mabukan, menggunakan narkoba, dan bentuk-bentuk tindakan negatif lainnya. Untuk itu dituntut kesadaran yang tinggi dari semua anggota keluarga, agar dapat menjaga anggota keluarganya dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang, baik di keluarga maupun di masyarakat.
Beberapa faktor yang menyebabkan sosialisasi dalam keluarga tidak berjalan dengan baik antara lain sebagi berikut :
1. Anak selalu dimanjakan orang tua, anak yang berbuat salh selalu di bela dan dianggap benar. Akibatnya, anak akan bertindak sesuka hatinya karena apapun yang di perbuat selalu di anggap benar.
2. Orang tua yang selalu sibuk sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak.
3. Kedua orang tua selalu bertengkar dan tidak pernah harmonis.
4. Perceraian antara ayah dan ibu sehingga anak-anak menjadi bingung dan tertekan.
5. Orang tua yang terlalu keras dan mengekang anak. Anak tidak memiliki kebebasan sama sekali, semua diatur orang tua tanpa sedikitpun di beri kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat atau keinginannya.
6. Perilaku orang tua yang menjadi panutan dalam keluarga tidak mencerminkan contoh yang baik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS