Siklus akuntansi ialah proses pekerjaan dalam bidang akuntansi sejak awal sampai dengan akhir, yang meliputi : Buku harian (Jurnal), Pemindahan (Posting), Jurnal ke buku besar, neraca saldo, penyesuaian, Neraca Lajur, Laporan keuangan, Ayat jurnal penutup, dan Neraca saldo setelah penutupan.
Dengan demikian siklus akuntansi adalah merupakan proses (kegiatan) bidang akuntansi yang berjalan setiap periode dengan cara dan kegiatan yang sama. Khusus untuk awal periode akuntansi, diluar kegiatan siklus akuntansi yang telah disebutkan adakalanya (dengan alasan konsistensi dan mempermudah pengawasan dan mengurangi kemungkinan kesalahan) dibuat ayat jurnal pembalik (readjustmen/ revershing entries).
Proses siklus akuntansi tersebut berlaku (sama) baik untuk : Perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri, meskipun masing-masing jenis usaha tersebut mempunyai beberapa perbedaan, tetapi secara prinsip terutama ditinjau dari siklus akuntansi pada dasar-nya sama.
Yang dimaksud dengn perusahaan jasa ialah perusahaan yang dalam usaha-nya, menjual/ memberi jasa (barang tidak berwujud) kepada konsumen/langganannya.
Oleh sebab itu nama pendapatan dalam perusahaan jasa secara umum dapat disebut : pendapatan jasa, atau diberi nama sesuai dengan jenis jasa yang dijual antara lain sebagai berikut :
Bengkel mobil/motor : pendapatan dari servis dan reparasi
Laundry (Binatu) : pendapatan dari laundry
Bioskop : pendapatan dari penjualan karcis
Hotel : pendapatan sewa kamar
Kantor akuntan : pendapatan jasa akuntan
Bank : pendapatan bunga, pendapatan provisi dll
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka langkah-langkah dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai :
1. Mencatat transaksi kedalam jurnal pencatatan (buku harian), berdasarkan bukti-bukti transaksi dengan pencatatan secara kronologis (berurutan menurut tanggal terjadinya)
2. Melakukan posting (pemindahan ayat-ayat jurnal kedalam perkiraan buku besar ) disertai pertukaran nomor indeks (crossindexing)
3. Menyusun neraca saldo dari saldo masing-masing perkiraan (selisih jumlah debet dan jumlah kredit), dengan demikian perkiraan yang tidak mempunyai saldo (jumlah debet sama dengan jumlah kredit) tidak masuk neraca saldo.
4. Membuat jurnal penyesuaian berdasarkan bukti-bukti penyesuaian yang dibuat pada akhir periode (sebelum penyusunan laporan keuangan), serta diposting.
5. Menyusun neraca lajur yang terdiri dari : neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, rugi-laba dan neraca.
6. Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari :
- Laporan rugi-laba
- Laporan perubahan modal
- Laporan posisi keuangan (neraca)
7. Membuat jurnal penutup untuk perkiraan : pendapatan dan beban dengan memindahkan saldo-nya ke perkiraan rugi/laba, serta saldo rugi/laba ke modal.
8. Menyusun neraca saldo setelah penutupan yaitu neraca saldo setelah ayat-ayat penutup dipindahkan ke perkiraan buku besar.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Read User's Comments0
Langganan:
Postingan (Atom)