Perilisan iTunes 11 Direncanakan Pada Tanggal 29 November Besok


iTunes 11 via Gizmodo
iTunes 11 via Gizmodo
Titik cerah mengenai jadwal rilis iTunes 11 mulai terlihat. Dalam artikel biografi mengenai Eddy Cue oleh The Wall Street Journal, mereka menginformasikan bahwa iTunes 11 diperkirakan bakal rilis 29 November mendatang.
Berdasarkan informasi dari The Wall Street Journal (via MacRumors) tersebut, mundurnya rilis iTunes 11 disebabkan oleh isu teknis yang menyebabkan beberapa bagian dari iTunes harus dibuat ulang. Hal ini disampaikan oleh salah satu sumber The Wall Street Journal yang menurut mereka, mengetahui hal tersebut.
This week, Mr. Cue faces a test of how well Apple can keep up in online services with the launch of a new desktop version of iTunes, which is expected as soon as Thursday.
The new iTunes has been delayed a month by engineering issues that required parts to be rebuilt, according to people who have seen it.
Sebelumnya, pada akhir Oktober yang lalu Apple mengumumkan bahwa rilis iTunes 11 diundur hingga bulan November.
iTunes 11 sendiri akan hadir dengan tampilan yang baru, mini player yang baru, serta integrasi mendalam dengan iCloud. Ini menjadikan iTunes 11 sebagai iTunes pertama yang telah memiliki dukungan terhadap iCloud. Ia juga dikabarkan bakal memiliki sebuah fitur baru bernama Pictures & Galleries bagi para konsumen yang ingin melihat foto-foto dari artis yang mereka sukai.
iTunes 11 sebelumnya diperkenalkan oleh Eddy Cue pada saat Apple melangsungkan event iPhone 5. Dalam kesempatan tersebut, lini terbaru iPod juga diperkenalkan. Harga dari iPod terbaru sendiri sudah tersedia di situs resmi Apple wilayah Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apple Merilis 2 Iklan Terbaru Untuk iPhone 5



Screenshot iPhone 5 Turkey Ads
Apple telah menayangkan 2 iklan terbaru dari iPhone 5. Dalam iklan tersebut, Apple menjelaskan fitur Shared Photo Stream yang hadir bersamaan dengan iOS 6, dan noise cancelling microphone pada iPhone 5.

Shared Photo Stream

Seperti biasa, dengan latar belakang putih, di awal video Apple dengan judul Turkey ini, menunjukan seekor kalkun panggan yang kelihatannya lezat (saya jadi agak lapar), dibarengi dengan kemunculan iPhone 5.
Di layar 4 inci-nya, Apple menayangkan beragam foto dari acara makan malam sebuah keluarga di hari Thanksgiving. Dan di situ, Apple kemudian menunjukan sedikit langkah untuk melakukan Shared Photo Stream.

Noise Cancelling Microphone

Mungkin kamu agak bingung ketika melihat iklan yang berjudul Orchestra ini. Iklan ini menjelaskan tentang kemampuan iPhone 5 untuk mengurangi suara-suara di luar suara kita ketika tengah melakukan panggilan telepon.
Apple menggambarkan hal tersebut dengan sebuah gelaran orkestra, di mana ketika seseorang tengah melakukan panggilan telepon, para pemain musik terlihat menunduk. Hal ini menggambarkan apabila suara orkestra tersebut tidak akan mengganggu kita apabila tengah melakukan panggilan telepon dengan iPhone 5.
Dan Apple, menamai fitur ini dengan Noice Cancelling Microphone.
Iklan ini hadir pasca 2 iklan baru iPad mini yang dirilis Apple beberapa waktu lalu. Sebagai informasi, pada iklan iPad mini, Apple menampilkan sebuah gambaran kombinasi dan kolaborasi dari foto pada iPad classic dan iPad mini. Pada iklan yang satunya, Apple juga memperlihatkan kolaborasi dari iBooks pada iPad classic dan iPad mini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Video Promosi MacBook Pro dan iPad mini


Apple telah merilis iklan TV untuk MacBook Pro Retina 13", iPad mini, dan Smart Cover iPad mini.
Dalam iklan tersebut, Apple berhasil membuat iklan yang informatif, menarik, serta menghibur. Saya memutar iklan-iklan ini berulang kali, dan sangat menarik. Saya tidak bosan melihat iklan iPad mini yang sangat menyenangkan. Langsung saja!

MacBook Pro Retina 13 inci “Colors”

Simpel. Ya, kata tersebut sepertinya cocok untuk menggambarkan iklan MBP Retina 13".
Iklan ini pertama kali disiarkan pada saat Apple Special Event 23 Oktober lalu. Dan sekarang, iklan ini sudah mengudara secara resmi. Berikut kutipan narasi dari iklan tersebut:
“Introducing the new 13-inch MacBook Pro. With the stunning Retina display. For the pro in all of us.”

iPad mini “Piano”

Iklan iPad mini yang juga pertama kali disiarkan ketika Apple Special Event kemarin ini merupakan iklan yang sangat manis.
Iklan itu dimulai dengan adegan seorang (hmm, mungkin lebih tepat jika saya sebut dengan sebuah tangan) yang sedang memainkan piano di iPad classic. Kemudian, iPad mini datang dan melengkapi melodi rhythm dari iPad classic tersebut sehingga tercipta sebuah harmonisasi yang begitu manis. Great ad!

iPad mini “Smart Cover”

Apple mengiklankan Smart Cover iPad mini, dengan beragam warna dan dengan ukuran yang tentunya “mini”.
Dengan backsound piano classic, sangat menyenangkan sekali melihat warna-warni Smart Cover bermain dengan tempo dari melodi piano. Langsung saja saksikan iklan ini, sangat menyenangkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OS X Mountain Lion Mengkonsumsi Daya Baterai Secara Berlebihan


Meskipun dipuja, namun Apple tetaplah bukan perusahaan yang sempurna. Beberapa pengguna Macbook Pro dan Air melaporkan bahwa OS X Mountain Lion mengkonsumsi daya batterai Mac mereka secara berlebihan. Permasalahan ini disampaikan dalamApple Support Community dengan jumlah pelapor lebih dari satu orang.
User-user tersebut mengatakan bahwa setelah menginstall OS X Mountain Lion yang rilis 25 July lalu, konsumsi daya batterai mereka meningkat hingga setengahnya dibandingkan ketika mereka menggunakan Lion. Beberapa user bahkan melaporkan jika mereka dapat melihat langsung baterai Mac mereka turun dengan sangat cepat.
I’ve noticed my battery life decreased after the Mountain Lion upgrade, too. Why is this? The CPU does not seem to be slammed. But, I can visably see the battery draining. In fact when I first started writing this post my battery was at 96% and now, three sentences later, without doing anything else, and without having any other applications running, my battery life is at 91%! – Tarpus
Berdasarkan berita yang kami kutip dari Ars Technica, Apple telah menghubungi beberapa user terkait permasalahan baterai ini. Representatif Apple Support meminta para user yang mengalami masalah tersebut mengirimkan data log dan sistem informasi mereka agar isu ini dapat segera diidentifikasi. Dan hingga berita ini diturunkan, Apple masih belum merilis update perbaikan mengenai masalah ini. Keluhan ini tampaknya mirip dengan yang terjadi pada iPhone 4S ketika pertama kali diluncurkan.
Sampai sekarang, belum ada keluhan dari saya maupun teman-teman penulis MakeMac lainnya terkait isu baterai ini namun, bagaimana dengan Mac-mu? Apakah juga mengalami hal yang sama?
Mountain Lion adalah operating system terbaru dari Apple. Apple mengumumkan dalam WWDC 2012 bahwa OS X Mountain Lion akan rilis pada akhir bulan Juli dengan 200 fitur baru yang dapat kita temukan di dalamnya. Salah satunya fitur Voice Dictation, Notification Center dan Messages. OS X Mountain Lion tersedia dengan harga USD $ 19.99 di Mac Apps Store.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Mudah dan Sederhana Membersihkan MacBook


Matikan MacBook Sebelum Dibersihkan

Sebelum dibersihkan, pastikan Macbook kamu sudah dimatikan dan tidak terhubung dengan kontak listrik dan perangkat eksternal lainnya. Hal ini dilakukan agar saat dibersihkan, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Gunakan Kain Pembersih Microfiber

Untuk membersihkan MacBook, kamu bisa gunakan kain pembersih warna hitam berlogo Apple yang ada di dalam dus. Bila tidak, gunakan kain microfiber seperti kain pembersih kacamata yang diberi cairan pembersih namun jangan terlalu basah atau cukup lembab saja. Jangan sekali-kali menyemprotkan cairan pembersih langsung ke layar MacBook! Cukup semprotkan cairan ke atas kain dan sapukan ke bagian yang ingin dibersihkan dengan sapuan satu arah, bukan bolak-balik.

Gunakan Cairan Pembersih Elektronik

Banyak cairan pembersih yang dapat membersihkan Macbook. Namun, saya rekomendasikan kamu untuk menggunakan cairan pembersih khusus elektronik untuk membersihkan MacBook. Meskipun di pasaran banyak produsen menjual cairan pembersih khusus produk Apple dengan harga yang mahal, menggunakan cairan pembersih elektronik murah yang banyak tersedia di supermarket pun tidak apa-apa. Khusus MacBook White, kamu bisa gunakan minyak kayu putih untuk membersihkan badan dan area palmrest yang mudah kotor. Kelemahan dari minyak kayu putih adalah baunya.
Cairan yang tidak boleh digunakan untuk membersihkan MacBook antara lain cairan pembersih kuku, cairan yang mengandung thinner (karena dapat mengelupas cat), cairan pembersih dapur dan cairan pembersih stainless steel. Jangan asal sembarang menggunakan cairan pembersih, baca terlebih dahulu cara penggunaan dan kandungannya.

Membersihkan Jeroan MacBook

Jika kamu dapat membuka bottom case dari MacBook, saya sarankan untuk membersihkan perangkat elektronik di dalamnya dari kotoran debu. Jangan gunakan cairan apapun saat membersihkan komponen bagian dalam Macbook! Cukup dengan kuas kering (lukis) dan lembut untuk membersihkan jeroan Macbook. Gunakan juga blower debu untuk mendorong debu lebih mudah.

Lakukan Secara Rutin

Lakukan tips ini secara rutin bagi MacBook dan MacBook Pro kamu. Bagian MacBook yang harus rutin dibersihkan adalah layar, keyboard, area trackpad dan area palmrest. Bagi yang menggunakan Macbook Air (2nd generation), kamu harus lebih sering membersihkan layar dan berhati-hati saat menyapukan kain karena layar MacBook Air tidak dilindungi lapisan kaca seperti Macbook Pro dan bezel MacBook Air yang mudah kemasukan debu.

Akhir Kata

Tips ini tidak hanya berlaku untuk seri MacBook tetapi bisa kamu terapkan pada iPod dan perangkat iOS seperti iPhone, iPod touch dan iPad. Tips ini pun bisa kamu coba untuk membersihkan bagian lain dari MacBook seperti casing dan keyboard. Selamat mencoba!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Panduan Upgrade RAM di Mac



Saat ini harga RAM (Random Access Memory) sudah murah meriah. MacBook Pro terbaru datang dengan 4 GB RAM yang sebenarnya masih bisa ditambah. Berikut ini tutorial dan penjelasan tentang cara upgrade RAM MacBook Pro.

Petunjuk membeli RAM

Banyak yang menanyakan merek RAM yang cocok untuk Mac. Sebenarnya merek apa pun bisa dipakai dan tidak ada akan ada dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis RAM harus cocok dengan Mac-mu. Semua Mac memakai slot RAM SODIMM, yaitu RAM yang berukuran pendek untuk jenis laptop.
Setiap Mac hanya dapat menggunakan jenis RAM tertentu. Kalau kamu perhatikan nama-nama memory selalu ada tulisan berawalan DDR, nah itulah jenis RAM yang harus kamu perhatikan. Jenis RAM DDR ada berbagai macam, dari DDR s.d DDR3, nomor dibelakangnya merupakan clock speed RAM tersebut, bagian inilah yang harus kamu perhatikan ketika membeli RAM. Jangan sampai kamu membeli RAM dengan clock speedyang tidak tepat. Lihat clock speed yang cocok untuk RAM kamu dari tabel di bawah ini.
Jumlah maksimal RAM tergantung dari tahun keluaran Mac-mu. Mac lama tahun 2007 s.d 2009 maksimal 4GB, Mac baru mampu dibesut sampai 16GB. Untuk tabel maksimal jumlah RAM lihat tabel di bawah ini. iMac dan MacBook Pro hanya mempunyai 2 slot RAM, untuk memakai 16GB RAM artinya kamu harus membeli dua keping RAM 8 GB.
Sumber: http://guides.macrumors.com/Understanding_Intel_Mac_RAM
Sumber: http://guides.macrumors.com/Understanding_Intel_Mac_RAM
Selanjutnya silakan berbelanja RAM SODIMM merek apa pun asalkan jenis DDR dan clock speed tepat untuk Mac-mu.

Petunjuk Mengganti RAM untuk MacBook Pro Unibody

Petunjuk kali ini hanya diperuntukkan bagi MacBook Pro unibody. Untuk jenis Mac lainnya, kamu bisa melihat petunjuknya di halaman petunjuk mengganti memori MacBookMacBook Pro lama dan iMac di website Apple.
Mengganti RAM sendiri tidak akan menghilangkan garansi. Saya anjurkan kerjakan sendiri, karena dengan melakukannya sendiri kamu bisa sekalian membersihkan bagian dalam MacBook yang berdebu seiring dengan waktu pemakaian, apalagi kalau MacBook kamu sering dipakai di luar ruangan.
Lakukan tindakan pencegahan listrik statis dengan memakai sandal jepit atau alas kaki yang tidak induktif, pastikan juga MagSafe tidak tercolok.
Untuk membuka bagian belakang MacBook Pro, hanya dibutuhkan sebuah obeng kembang kecil yang bisa kamu dapatkan dengan mudah. Jangan pilih obeng kecil murahan yang terbuat dari besi, karena cenderung cepat aus dan dapat merusak baut-baut kecil yang tertanam.
Obeng pelat kembang yang dipakai
Obeng pelat kembang yang dipakai
Mari kita mulai.
Buka semua baut kecil, jumlahnya ada 10 baut, 3 baut panjang dan 7 baut pendek. Setelah terbuka, bersihkan dahulu debu-debu yang menempel menggunakan lap lembap – jangan lap basah atau dengan tisu dan blower.
Sekarang kamu pasti melihat posisi RAM-nya. Untuk mencopotnya gampang sekali, yang kamu perlu lakukan hanyalah menekan keluar penahan RAM yang mengapit RAM di kedua sisinya.
Tekan keluar dua penyepit ini
Tekan keluar dua penyepit ini
Untuk memasukkan keping RAM baru, kamu hanya menekan sampai penyepit kembali menahan keping RAM baru tersebut.
Memasukan kembali RAM
Memasukan kembali RAM
Tahap selanjutnya pasang kembali penutup belakang dan hidupkan MacBook Pro untuk mengetes RAM barumu.
Saya ingin memberikan lebih langkah lebih lanjut, tapi mengganti RAM MacBook Pro memang semudah itu. Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan seputar RAM untuk Mac.
Apabila masih ada yang belum jelas, silakan utarakan pertanyaan di komentar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Mudah dan Sederhana Membersihkan MacBook


Setiap produk elektronik tidak akan pernah tidak terhindar dari kotoran debu. Terlebih lagi, kita berada di negara tropis yang membuat debu mudah muncul dengan mudah. Perangkat Apple pun bisa terkena debu tanpa terkecuali, baik itu layar maupun badan atau keyboard. Untuk layar iPhone, MakeMac pernah membahas case yang bisa membersihkan layar iPhone dengan mudah. Bagaimana dengan MacBook? Berikut tips-tips sederhana untuk membersihkan Macbook kamu.

Matikan MacBook Sebelum Dibersihkan

Sebelum dibersihkan, pastikan Macbook kamu sudah dimatikan dan tidak terhubung dengan kontak listrik dan perangkat eksternal lainnya. Hal ini dilakukan agar saat dibersihkan, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Gunakan Kain Pembersih Microfiber

Untuk membersihkan MacBook, kamu bisa gunakan kain pembersih warna hitam berlogo Apple yang ada di dalam dus. Bila tidak, gunakan kain microfiber seperti kain pembersih kacamata yang diberi cairan pembersih namun jangan terlalu basah atau cukup lembab saja. Jangan sekali-kali menyemprotkan cairan pembersih langsung ke layar MacBook! Cukup semprotkan cairan ke atas kain dan sapukan ke bagian yang ingin dibersihkan dengan sapuan satu arah, bukan bolak-balik.

Gunakan Cairan Pembersih Elektronik

Banyak cairan pembersih yang dapat membersihkan Macbook. Namun, saya rekomendasikan kamu untuk menggunakan cairan pembersih khusus elektronik untuk membersihkan MacBook. Meskipun di pasaran banyak produsen menjual cairan pembersih khusus produk Apple dengan harga yang mahal, menggunakan cairan pembersih elektronik murah yang banyak tersedia di supermarket pun tidak apa-apa. Khusus MacBook White, kamu bisa gunakan minyak kayu putih untuk membersihkan badan dan area palmrest yang mudah kotor. Kelemahan dari minyak kayu putih adalah baunya.
Cairan yang tidak boleh digunakan untuk membersihkan MacBook antara lain cairan pembersih kuku, cairan yang mengandung thinner (karena dapat mengelupas cat), cairan pembersih dapur dan cairan pembersih stainless steel. Jangan asal sembarang menggunakan cairan pembersih, baca terlebih dahulu cara penggunaan dan kandungannya.

Membersihkan Jeroan MacBook

Jika kamu dapat membuka bottom case dari MacBook, saya sarankan untuk membersihkan perangkat elektronik di dalamnya dari kotoran debu. Jangan gunakan cairan apapun saat membersihkan komponen bagian dalam Macbook! Cukup dengan kuas kering (lukis) dan lembut untuk membersihkan jeroan Macbook. Gunakan juga blower debu untuk mendorong debu lebih mudah.

Lakukan Secara Rutin

Lakukan tips ini secara rutin bagi MacBook dan MacBook Pro kamu. Bagian MacBook yang harus rutin dibersihkan adalah layar, keyboard, area trackpad dan area palmrest. Bagi yang menggunakan Macbook Air (2nd generation), kamu harus lebih sering membersihkan layar dan berhati-hati saat menyapukan kain karena layar MacBook Air tidak dilindungi lapisan kaca seperti Macbook Pro dan bezel MacBook Air yang mudah kemasukan debu.

Akhir Kata

Tips ini tidak hanya berlaku untuk seri MacBook tetapi bisa kamu terapkan pada iPod dan perangkat iOS seperti iPhone, iPod touch dan iPad. Tips ini pun bisa kamu coba untuk membersihkan bagian lain dari MacBook seperti casing dan keyboard. Selamat mencoba!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Beli MacBook Air, MacBook Pro, Atau MacBook Retina?



Mungkin beberapa calon pembeli Mac acapkali bingung ketika hendak memilih MacBook. Apakah memilih MacBook klasik, MacBook Air, atau MacBook Pro. Walaupun MacBook klasik sudah dihentikan, tetap saja banyak yang masih bimbang memilih antara MacBook Air dan MacBook Pro. Apalagi saat ini ditambah lagi dengan pilihan MacBook Pro dengan Retina.
Untuk yang butuh ukuran yang kecil dan ringan, tentunya MacBook Air 11“ akan jadi satu-satunya pilihan. Begitu juga dengan yang membutuhkan ukuran besar: 15” dan 17"; tentunya akan langsung menuju ke MacBook Pro. Jika tidak membutuhkan SuperDrive dan anggaran memadai, MacBook Pro dengan Retina. Nah, bagaimana dengan pilihan yang di tengah-tengah, yakni 13 inci? Mari kita telaah satu per satu.

MacBook Air

MacBook Air via The Verge
MacBook Air via The Verge
Dengan harga yang sama dengan MacBook Pro 13“, 1.199 USD (atau 1.499 USD), tak ayal seringkali menjadi pilihan yang membuat galau. Namun tentunya kalau kamu melirik MacBook Air 13”, pasti karena ukuran 11" terlalu kecil untuk kamu. Untuk penggunaan komputasi sehari-hari, MacBook Air menjadi pilihan yang cocok. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah kapasitas penyimpanannya yang relatif terbatas (128GB/256GB). Walaupun bisa saja ditingkatkan di kemudian hari, namun harga SSD yang masih relatif mahal perlu dipertimbangkan. Selain itu, kapasitas RAM juga terbatas dalam hal fleksibilitas, tidak bisa ditambah. Tapi ya umumnya 4GB cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketiadaan SuperDrive untuk saat ini tidak lagi menjadi masalah. Penggunaan kepingan optik hampir jarang ditemui lagi. Namun, kalau memang kamu cukup intens menggunakan kepingan optik, pertimbangkan untuk membeli SuperDrive eksternal. Atau, kalau tidak mau repot membawa SuperDrive eksternal, pilih MacBook Pro.
Begitu juga dengan port Ethernet, absen di produk ini. Koneksi akan mengandalkan Wi-Fi. Kalau ternyata akan banyak menggunakan jaringan LAN dengan kabel, perlu mempertimbangkan antara memasang access point atau menggunakan adapter USB-Ethernet. Resolusi layarnya sedikit lebih tinggi dibandingkan MacBook Pro, 1440×900 piksel.
Satu hal lagi. Kalau berminat untuk mengunakan MacBook Air untuk presentasi, perlu diketahui bahwa MacBook Air tidak bisa digunakan dengan remote infra-merah Apple. Jadi harus menggunakan solusi remote pihak ketiga, atau menggunakan iPhone atau iPad via wifi.

MacBook Pro

MacBook Pro via AnandTech
MacBook Pro via AnandTech
Traditionalist yang masih membutuhkan SuperDrive, port Firewire, dan port Ethernet akan memilih MacBook Pro. Prosesor yang lebih gegas tentunya cocok untuk penggunaan kelas berat oleh power user dan kaum profesional. Plus, kapasitas RAM yang bisa ditingkatkan hingga 16GB. Dan tak lupa harddisk yang lebih lega (500GB/750GB). Tapi walaupun sama-sama 13 inci, resolusi layarnya lebih rendah jika dibandingkan MacBook Air, yakni hanya 1280×800 piksel.
Sebagai bayarannya, kamu akan dibebani dengan tambahan 710 gram. Kalau berat tidak menjadi masalah, MacBook Pro cocok buat kamu. Apalagi kalau kamu masih hobi nonton DVD, dengan tambahan remote infra-merah akan lebih nyaman untuk nonton.

MacBook Pro Retina

MacBook Pro Retina via The Verge
MacBook Pro Retina via The Verge
Masalah pertama yang dihadapi adalah anggaran belanja, mengingat harganya dimulai dari 1.699 USD. Tapi kalau anggaran tidak menjadi masalah, satu-satunya masalah adalah untuk pengguna tradisional: tak ada SuperDrive. Selain itu yang menjadi ganjalan adalah RAM yang tidak bisa ditambah. Namun dengan 8GB, seharusnya sudah cukup.
Seperti halnya MacBook Air, SuperDrive, port Firewire, port Ethernet, dan dukungan remote infra-merah juga absen di produk ini. Dan sedikit lebih berat dari MacBook Air, 1.6kg. Tapi jangan lupakan indah dan cemerlangnya layar retina dengan resolusi 2560 x 1600 piksel yang pastinya akan memanjakan mata.
Soal kapasitas penyimpanan juga tak begitu lapang. Namun kalau anggaran bukan menjadi masalah, kamu bisa saja mengganti SSD dengan yang berkapasitas lega. Pun, kalau masih bergantung dengan koneksi Firewire (dan belum bisa digantikan dengan Thunderbolt), ada adapter yang bisa menjembatani perangkat Firewire kamu dengan port Thunderbolt.
Jadi, pada dasarnya MacBook Pro Retina mirip dengan MacBook Air, hanya saja dengan performa yang jauh lebih cepat layaknya MacBook Pro.
Sebagai bonus, ada tambahan port HDMI, jadi tak perlu repot lagi menggunakan adapter kalau mau menyambungkan ke televisi atau monitor tambahan.

Air Platform: Generasi Masa Depan

Pada dasarnya, “Air Platform” (MacBook Air & MacBook Pro Retina) yang akan menjadi andalan Apple ke depan: SSD, minus drive optik, dan koneksi serba wireless. Apple sendiri menyebut MacBook Pro with Retina Display sebagai Next Generation MacBook Pro. Maka tak heran kalau tak lama lagi MacBook Pro, yang masih berbasis platform tradisional, akan hilang (phased out).
MacBook Pro tradisional masih dipertahankan karena dua hal: masih ada pengguna tradisional (drive optik dan koneksi kabel), dan faktor harga. Seiring waktu, pengguna akan beradaptasi dan meninggalkan Mac dengan platform “tradisional”. Seiring waktu pula, harga akan turun, sesuai dengan alam bisnis teknologi. Bisa jadi, dalam beberapa tahun ke depan, MacBook Pro Retina sudah bisa dibeli dengan harga mulai dari 1099 USD. Sehingga tak ada lagi alasan untuk terus memproduksi MacBook Pro tradisional.
Catatan: Perlu juga diperhatikan bahwa artikel ini ditulis berdasarkan spesifikasi dan harga pada November 2012. Tentunya kalau Apple melakukan perubahan spesifikasi dan harga produk setelah tulisan ini diturunkan, ada kemungkinan tulisan ini menjadi tidak relevan lagi dan rekomendasi belanja tak lagi valid.

Dan pilihan kamu?

Singkatnya, ada tiga faktor yang menentukan, yakni: harga (lebih murah), beban (lebih ringan), dan performa (lebih bertenaga). Dari ketiga faktor tersebut, pilih dua faktor yang paling penting untuk kamu. Murah dan ringan, maka pilih MacBook Air. Murah dan bertenaga, silakan pilih MacBook Pro. Ringan dan bertenaga, MacBook Pro Retina yang cocok.
Nah, setelah membaca masing-masing profil MacBook tersebut, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MacBook Pro 13″ Air Project


Bagi beberapa orang, memilih antara MacBook Pro dan MacBook Air adalah masalah pelik tersendiri. Memang gampang kalau membutuhkan Mac yang kompak dan ringan, MacBook Air 11″ pasti menjadi jawaban. Begitu pula kalau membutuhkan Mac dengan kinerja tinggi dan layar lega, MacBook Pro 15″ menjadi solusi terbaik. Atau bahkan MacBook Pro Retina, jika juga membutuhkan ukuran yang lebih tipis dan lebih ringan.
Yang biasa menjadi masalah adalah jika ingin ukuran 13″: ada MacBook Air dan MacBook Pro. Bahkan di rentang harga yang tidak jauh berbeda, dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya: MacBook Air dengan ukuran yang kompak dan ringan, sementara MacBook Pro dengan kinerja lebih gegas dan dukungan port yang lebih beragam. Saya pribadi sempat mengalami kebingungan dalam memilih Mac. Walaupun akhirnya saya lebih memilih MacBook Pro karena 2 alasan: Firewire port dan infrared remote. Walaupun terpaksa mengorbankan berat. Saya pikir, MacBook Air adalah laptop yang bagus untuk bepergian (karena ringan) serta untuk menyajikan materi presentasi. Namun apa enaknya presentasi tanpa remote?
MacBook Pro (13″) memiliki beban 2.06 kg, sementara MacBook Air (13″) beratnya 1.35 kg[1]. Wajar jika MacBook Pro lebih berat, karena masih menggunakan harddisk serta masih mengusung SuperDrive. Tak lupa, walaupun sama-sama diklaim memiliki baterai yang bisa bertahan hingga 7 jam dengan wifi, ukuran baterai MacBook Pro lebih besar, dan tentunya lebih berat. Selain itu, pengguna MacBook Air masih mendapatkan kelebihan layar yang lebih tajam: 1440 × 900.
Nah, bagaimana kalau kita modifikasi saja MacBook Pro menjadi seperti MacBook Air? Kita lepaskan Superdrive dan kita ganti harddisk dengan SSD? apakah bisa seringan MacBook Air tanpa harus mengorbankan prosesor yang lebih cepat, port yang lebih beragam, serta dukungan remote. Tentunya ini lebih mudah daripada memodifikasi MacBook Air untuk mendukung remote, firewire, ethernet, prosesor baru, dan tambahan RAM.
Mari kita hitung dulu.
Dengan membuang Superdrive, tentunya akan membuat lebih ringan. Tapi berapa banyak? Hanya 127 gram saja [2]. Dari perbedaan 710 gram, masih ada 583 gram untuk dibuang.
Nah, mari kita konversi harddisk menjadi SSD. Umumnya harddisk memiliki berat 98 gram [3]. Sementara SSD pun ternyata beratnya sekitar 77 gram [4]. Tidak banyak bedanya karena umumnya SSD dibalut casing logam, kecuali kalau menggunakan SSD 1.8″ beratnya bisa hanya 29 gram [5]. Atau, menggunakan SSD dengan interface mSATA (tanpa pembungkus casing logam), beratnya hanya 6 gram saja [6]. Ya, bahkan dengan menggunakan SSD mSATA pun, kita baru membuang 92 gram saja. Masih ada 491 gram untuk dibuang.
Apalagi yang bisa dibuang? Tak ada. Satu hal lagi yang membuat MacBook Pro lebih berat adalah kaca yang ada di layar. MacBook Air tidak menggunakan layar yang dilapisi kaca, sehingga lebih ringan. Saya sendiri sampai saat ini belum menemukan cara untuk membuat layar MacBook Pro dan menggantikan dengan layar MacBook Air. Selain lebih ringan, tentunya resolusi akan meningkat dari 1280 × 800 menjadi 1440 × 900.
Kesimpulannya: MacBook Pro 13″ Air Project ini gagal.
Tapi tunggu dulu. Untuk urusan berat memang tidak bisa mengejar MacBook Air, tujuan utama proyek ini. Tapi, jika 1.84 kg sudah dianggap cukup ringan, masih ada satu keuntungan dari modifikasi ini: daya tahan baterai akan lebih lama. Karena daya yang diserap oleh SSD jauh lebih kecil daripada harddisk. Serta tidak ada lagi daya yang terserap oleh Superdrive. Dengan pengorbanan fitur dan biaya, apakah tambahan daya tahan baterai dan pengurangan berat ini sesuai dengan kebutuhan? Kembali lagi kepada sang pengguna, tentunya.
Mungkin memang harus menunggu MacBook Pro with Retina Display edisi 13 inci. Walaupun sepertinya tidak akan seringan MacBook Air 13″. Tapi seperti yang saya bilang sebelumnya, walaupun mungkin bisa mendapatkan kinerja yang gegas, sepertinya tetap ada yang harus direlakan nanti: ethernet, Firewire, dan dukungan remote. Saatnya move on ke wifi, USB 3, dan Thunderbolt. Tapi remote? Menurut saya pribadi, masih lebih baik MacBook Pro 13″ Air Project ini sih. Toh, sepertinya masih tidak memungkinkan untuk menggunakan pengolah grafis tambahan (nVidia atau AMD Radeon) pada MacBook Pro Retina 13″ selama masih menggunakan platform Intel Core i karena keterbatasan ruang.
Yak, mari kita tunggu saja, apakah rumor tentang kehadiran MacBook Pro Retina 13″ di Oktober 2012 itu benar?
Catatan:
[1] Data diambil dari situs resmi Apple per 7 Oktober 2012.
[2] Data diambil dari laman forum MacRumors per 7 Oktober 2012.
[3] Berat harddisk Seagate Momentus 500GB 5400 rpm (ST9500325AS). Data diambil dari datasheet resmi per 7 Oktober 2012.
[4] Berat SSD OCZ Agility 3 (SATA III 2.5″). Data diambil dari laman situs resmi per 7 Oktober 2012.
[5] Berat SSD OCZ Vertex 2 (SATA II 1.8″). Data diambil dari dokumen product sheet resmi per 7 Oktober 2012.
[6] Berat SSD OCZ Nocti mSATA. Data diambil dari lama situs resmi per 7 Oktober 2012.
[7] Gambar dari situs iFixIt.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengapa Kamu Tidak Perlu Membeli MacBook Pro Retina display



MacBook Pro Retina display
MacBook Pro Retina display
Meninggalkan jajaran MacBook Pro lama dan menyambut MacBook Pro generasi baru dengan Retina display, Apple sudah siap menggunakan layar Retina pada jajaran Mac sejak beberapa tahun lalu. Hal tersebut bisa kita ketahui dari berbagai tanda-tanda seperti dilipatgandakannya grafik pada aplikasi bawaan Apple. WWDC yang diadakan beberapa hari lalu yang menampilkan MacBook Pro dengan Retina display merupakan sebuah lompatan besar dari jajaran Mac. Produk Apple selanjutnya yang bersangkut paut dengan “display” tentu saja akan “go Retina”.
Terus, apa arti semua ini bagi para pengguna produk Apple. Apakah orang-orang yang melakukan pembelian MacBook Pro dalam waktu dekat ini merupakan sebuah keputusan yang salah?
Kamu yang baru membeli MacBook Pro. Tidak perlu menyesal. Dukungan terhadap Retina display baru dimulai dan dalam waktu dekat, pengguna MacBook Pro Retina display belum bisa menikmati secara maksimal kelebihan tersebut. Terdapat beberapa keterbatasan pada saat ini yang belum bisa mendapatkan pengalaman terbaik dari layar Retina.

Tidak Semua Aplikasi Retina-ready

Pengembang aplikasi OS X membutuhkan waktu untuk menjadikan semua aplikasi mendukung layar Retina. Walaupun terdapat beberapa pengembang seperti Iconfactory dengan TwitterrificPanic dengan Coda 2 yang sudah Retina-ready. Kenyataannya angka yang masih belum mendukung layar Retina masih sangat tinggi.
Sebenarnya pengembang cukup menjadikan semua asset—dalam hal ini adalah grafik— dua kali lipat, namun hal yang terdengar sederhana ini cukup menguras tenaga. Pengembang yang memperhatikan detil sampai setiap elemen dalam aplikasi tidak akan hanya melakukan “scaling” tanpa memeriksa hasil di layar Retina.
Jadi, sebelum aplikasi-aplikasi yang kamu gunakan setiap hari mendukung layar Retina. Saya rasa kamu tidak perlu buru-buru mengganti ke MacBook Pro Retina display.

Internet Belum Retina-ready

Kita belum bisa lepas dari browser. Baik itu Safari, Firefox, maupun Chrome. Kegiatan sehari-hari kita belum bisa lepas dari yang namanya browser.
Pada saat ini, standar web masih sangat muda dalam mengadopsi layar Retina. Situs-situs yang sering dikunjungi tidak semuanya mendukung layar Retina. Mungkin ada beberapa situs seperti 2048pixels yang dirancang khusus untuk mendukung layar Retina, tetapi situs umum seperti Google, Facebook, dan bahkan Tumblr sendiri tetap dirancang untuk layar non-retina.
Ini bukan berarti internet tidak akan berubah. Apple bisa saja menjadi sebuah patokan yang akan mengubah standar web. Cukup perhatikan saingan Apple, dimulai dari desain produk, ekosistem produk, semuanya selalu terlambat selangkah dari Apple. Apakah standar web akan beradaptasi demi layar Retina? Angka yang akan menjawab pertanyaan tersebut, tetapi hal ini akan bisa diketahui dalam waktu dekat.

Menantikan MacBook Air Retina display

MacBook Pro dirancang untuk kebutuhan para profesional. Saya rasa cukup sederhana untuk menggambarkan kebutuhan profesional. Sebuah mesin yang kuat untuk melakukan pekerjaan berat, multitasking, dan cepat.
“Mesin mana yang harus dipilih?”, adalah pertanyaan yang sering kami terima di MakeMac. Well, itu semuanya sesuai kebutuhan. Tetapi yang pasti, apabila pertanyaan serupa juga ada di benakmu, kamu bisa menantikan MacBook Air. Seorang profesional bisa mengetahui kebutuhan dia, termasuk kemampuan mesin yang dia butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
MacBook Air menggantikan MacBook White yang sebelumnya ditujukan kepada pengguna biasa. Kalau kamu tergiur dengan layar Retina, maka menunggu MacBook Air mendukung layar Retina terkesan lebih masuk akal. Apakah kamu membeli sebuah mobil balap cuma buat dibawa dengan kecepatan 40 km/jam?

Akhir Kata

Kalau kamu membutuhkan MacBook Pro Retina display, membelinya tidak akan merugikan dirimu. Tetapi kamu yang masih belum memiliki rencana membeli, atau bahkan belum bisa membeli MacBook Pro Retina display. Membaca artikel ini mungkin akan membuat dirimu lebih tenang dan tidak tergiur dengan layar Retina yang sedang menjadi pembicaraan saat ini.
Jadi, apakah kamu masih merasa MacBook Pro Retina display harus dibeli pada saat ini juga?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS