Nama : Dina Eldiana
NPM : 22210059
Kelas : 4EB20
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Hello guys,
kali ini gue mau share tentang harapan dan keinginan setelah gue lulus dari Gunadarma tempat dimana gue kuliah saat ini.. banyak harapan dan keinginan yang gue ingin capai setelah lulus kuliah nanti.. terkadang gue masih bingung dengan bidang pekerjaan apa yang gue ambil nanti karena kalau boleh jujur dengan jurusan yang gue ambil sekarang yaitu jurusan ekonomi membuat gue pesimis duluan saat melamar kerja nanti di bidang akuntansi karena gue sangat lemah di perhitungan.. tapi ada hal lain yang menjadi kelebihan gue di bidang akuntansi yaitu presentasi dan input data.. hhmm .. kalau di pikir-pikir kalau gue harus kerja nanti sebagai karyawan kantoran seperti gue harus ngerasain yang namanya capek pergi pagi pulang sore menjelang malam di rumah hanya numpang tidur doang.. namun di sisi lain gue juga punya keinginan untuk berwirausaha entah di bidang apapun namun rasanya pekerjaan tersebut tidak banyak menyita waktu dan keberhasilan usahanya tergantung dari apa yang kita perjuangkan dan strategi apa yang kita lakukan.. kedua pekerjaan tersebut gw mau jalanin semampu gue bisa lakukan nanti dengan usaha dan kerja keras pasti dapat melakukan semua pekerjaan dengan mudah.
Tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Tuhan-ku Yesus Kristus,Orang tua,adik-adikku, kekasihku dan kerabat-kerabatku.. semua gue lakukan yang terbaik untuk membahagiakan orang-orang yang gue sayang, Usaha,Doa dan berhikmat itu hal yang penting yang gue harus lakuin untuk mencapai harapan dan keinginan setelah gue lulus kuliah nanti..
byeee... :)
TULISAN KE-2 Harapan & Keinginan Setelah Lulus Kuliah
Read User's Comments0
Tugas 6 - Harmonisasi Akuntansi Internasional
Nama : Dina Eldiana
NPM : 22210059
Kelas : 4EB20
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting
yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar
modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan
keuangan.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
- Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
- Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
- Standar audit
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
- Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
- Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
- Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
- Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
- PERBEDAAN HARMONISASI & STANDART AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pada
dasarnya standar akuntansi merupakan pengumuman atau ketentuan resmi yang
dikeluarkan badan berwenang di lingkungan tertentu tentang pedoman umum yang
dapat digunakan manajemen untuk menghasilkan laporan keuangan. Dengan adanya
standar akuntansi, laporan keuangan diharapkan dapat menyajikan informasi yang
relevan dan dapat dipercaya kebenarannya. Standar akuntansi juga digunakan oleh
pemakai laporan keuangan seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat
umum sebagai acuan untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan sehingga
memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang benar.
Dengan demikian,
standar akuntansi memiliki peranan penting bagi pihak penyusun dan pemakai
laporan keuangan sehingga timbul keseragaman atau kesamaan interpretasi atas
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Secara
garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi.
- berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
- pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).
- dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.
- penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan.
Keempat
hal itulah yang diusahakan oleh negara barat untuk diharmonisasikan secara
internasional. Mereka percaya bahwa harmonisasi standar akuntansi internasional
akan meningkatkan daya banding laporan keuangan secara internasional, dapat
menghemat biaya terutama bagi penyaji dan pemakai laporan keuangan, dan
memperbaiki standar akuntansi nasional masing-masing negara (Turner 1983).
- Harmonisasi versus Standardisasi
Globalisasi
juga membawa implikasi bahwa hal-hal yang dulunya dianggap merupakan kewenangan
dan tanggung jawab tiap negara tidak mungkin lagi tidak dipengaruhi oleh dunia
internasional. Demikian juga halnya dengan pelaporan keuangan dan standar
akuntansi.
salah satu karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah dapat diperbandingkan (comparability), termasuk di dalamnya juga informasi akuntansi internasional yang juga harus dapat diperbandingkan mengingat pentingnya hal ini di dunia perdagangan dan investasi internasional. Dalam hal ingin diperoleh full comparability yang berlaku luas secara internasional, diperlukan standardisasi standar akuntansi internasional.
Harmonisasi
juga bisa diartikan sebagai sekelompok negara yang menyepakati suatu standar
akuntansi yang mirip, namun mengharuskan adanya pelaksanaan yang tidak
mengikuti standar harus diungkapkan dan direkonsiliasi dengan standar yang
disepakati bersama. Lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar
akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard
Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for
Economic Cooperation and Development). Beberapa pihak yang diuntungkan
dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional,
kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta IOSCO (International
Organization of Securities Commissions).
- PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN STANDARISASI
- Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
- Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua.
- Mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
- Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka.
- Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit.
- Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
- Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara.
- Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional
- PRO DAN KONTRA HARMONISASI
IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota
organisasi profesi akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC
terdiri dari 134 organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk
Indonesia. Tujuan IASC adalah
- merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta
- bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan. Beberapa Negara seperti Singapura, Zimbabwe dan Kuwait malah mengadopsi International Accounting Standard sebagai standar akuntansi negara mereka.
Pada PSAK 1994 disebutkan bahwa
berlandaskan pada Strategi Pengembangan Akuntansi 1994-2000 Ikatan Akuntan
Indonesia, telah memutuskan dan melaksanakan hal-hal penting sebagai berikut:
- Mendukung program harmonisasi yang di prakarsai oleh International Accounting Standard Committee (IASC) dengan mengharmonisasikan Prinsip Akuntansi Indonesia dengan International Accounting Standards.
- Memberlakukan “Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements” yang disusun IASC sebagai kerangka dasar penyusunan dan penyajian informasi keuangan di Indonesia. Kerangka dasar ini merupakan rujukan penting bagi badan penyusun laporan keuangan serta bagi auditor dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur secara jelas dalam standar akuntansi keuangan yang ada. Tapi perlu dipahami bahwa kerangka dasar tersebut bukanlah standar akuntansi keuangan.
- Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
- Badan Standar Akuntansi International (IASB)
- Komisi Uni Eropa (EU)
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
- Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
- Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
- Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
- PENDEKATAN BARU EU DAN INTEGRASI PASAR KEUANGAN EROPA
Komisi
mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk
memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap
dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU
memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat
- Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic
- Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
- Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakan yang efektif terhadap pelanggaran.
Ringkasan Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Penawaran Perdana oleh Perusahaan Penerbit Luar Negeri (Diterbitkan oleh Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal, 1998)
- Identitas Direktur, Manajemen Senior, dan Penasihat serta Pernyataan Tanggung jawab Standar ini mengidentifikasikan perwakilan perusahaan dan orang-orang yang terlibat dalam pencatatan saham perusahaan atau pendaftarannya dan menunjukkan orang yang bertanggung jawab. Definisi orang yang dibahas dalam standar ini mungkin berbeda di masing-masing negara dan ditentukan berdasarkan hukum negara asal.
- Menawarkan Statistik dan Perkiraan Jadwal Standar ini memberikan informasi utama mengenai cara melakukan penawaran dan identifikasi tanggal-tanggal penting yang terkait dengan penawaran. Perlu dipahami bahwa pencatatan tidak selalu melibatkan penawaran.
- Informasi Utama , Standar ini meringkas informasi utama mengenai kondisi keuangan, kapitalisasi, dan faktor-faktor risiko perusahaan.
- Informasi Mengenai Perusahaan Standar ini memberikan informasi mengenai operasi usaha perusahaan, produk yang dihasilkan atau jasa yang diberikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi usahanya tersebut.
- Evaluasi serta Prospek Operasi dan Keuang Standar ini menyediakan penjelasan manajemen mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan, dan analisis manajemen mengenai faktor dan tren yang diperkirakan memiliki dampak yang material terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan di masa mendatang. Di beberapa negara, ramalan dan laporan mengenai prospek perusahaan untuk tahun berjalan dan atau periode lain di masa depan mungkin diwajibkan.
- Direktur dan Manajemen Standar ini memberikan informasi yang menyangkut direktur dan manajer perusahaan yang memungkinkan investor untuk memeriksa pengalaman, kualifikasi dan tingkat kompensasi orang-orang serta hubungan mereka dengan perusahaan. Definisi orang yang dibahas dalam standar pengungkapan ini dapat berbeda di masing-masing negara dan akan ditentukan oleh hukum negara asal. Informasi yang menyangkut karyawan perusahaan juga diwajibkan.
- Pemegang Saham Utama dan Transaksi Pihak Istimewa Standar ini memberikan informasi mengenai pemegang saham utama dan pihak lain yang mengendalikan atau mungkin mengendalikan perusahaan. Standar ini juga memberikan informasi mengenai transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak-pihak yang berafiliasi dengan perusahaan dan apakah persyaratan transaksi tersebut telah wajar bagi perusahaan.
- Informasi Keuangan, Standar ini menjelaskan laporan keuangan manakah yang harus dimasukkan ke dalam dokumen, beserta periode yang tercakup, lamanya laporan keuangan dan informasi lain yang bersifat keuangan. Negara di mana suatu perusahaan melakukan pencatatan (atau sedang mendafar diri untuk melakukan pencatatan) akan menentukan struktur komprehensif prinsip-prinsip akuntansi dan audit yang akan diterima untuk digunakan dalam penyusunan dan audit laporan keuangan.
- Penawaran Standar ini memberikan informasi mengenai penawaran surat berharga, rencana distribusi surat berharganya dan masalah-masalah terkait.
- Informasi Tambahan, Standar ini memberikan informasi yang kebanyakan bersifat wajib, yang tidak tercakup dalam dokumen yang ada.
Tugas 5 - Pelaporan Keuangah Dan Perubahan Harga
Nama : Dina Eldiana
NPM : 22210059
Kelas : 4eb20
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
- Definisi Perubahan Harga
Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit
moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli.
Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation),
sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau
jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan
penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin
berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu
kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.
- Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai
aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah
dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi :
- proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis,
- anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan
- data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
- Jenis Penyesuaian Inflasi
Penyesuaian Tingkat Harga Umum. Jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata
uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata
uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah
nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur
panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya
dinyatakan dalam mata uang nominal.
Penyesuaian Biaya Kini.Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang
konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
- Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik
aktual juga mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju
inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi
oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi
inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling
mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir - Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
- Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
- Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kin
- Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
- Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
- Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
- Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
- Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
- Aktva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
- Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
- Dividen per saham biasa.
- Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
- Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.
Komite
Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC)
menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of
Standard Accounting Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33
yaitu :
- Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
- Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Brazil
Inflasi
seringkali merupakan bagian lingkungan usaha yang diterima di Amerika
Latin, Eropa Timur, dan Asia Tenggara. Pengalaman Brazil di masa lalu
dengan hiperinflasi membuat inisiatif akuntansi inflasi bersifat
instruktif. Meskipu tidak lagi diwajibkan, akuntansi inflasi yang
direkomendasikan di Brazil hari ini mencerminkan dua kelompok pilihan
pelaporan-Hukum Perusahaan Brazil dan Komisi Pengawas Pasar Modal
Brazil.
Penyesuaian
inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan
bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba
kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal
Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk
perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik.
Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang
seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan
mata uang fungsionalnya.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB
telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi
dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan
yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu
perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian
hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis
atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan
pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam
periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait
dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam
laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
- Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
- Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
- Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
- Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
- Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Perlakuan
keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang)
tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai
negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini. Di
Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter ditentukan dengan
menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta
transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang
jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo
terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos
moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
- Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
- Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
- Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Kenaikan
dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang
lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik
itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur
perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan
biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan
revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus
disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
- Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada
saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar
negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut
sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local
langsung berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi.
Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik
antara laju inflasi internal suatu negara dan nilai eksternal mata
uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini jarang
sekali bertahan (paling tidak dalam jangka pendek). Dengan demikian,
ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan
berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi
berhubungan secara negatif.
Tugas 4 - Translasi Mata uang Asing
Nama : Dina Eldiana
NPM : 22210059
Kelas : 4eb20
Mata kuliah : Akuntansi Internasional
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan
dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing
dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari
anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
- mencatat transaksi mata uang asing;
- memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
- berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Convenience Translation adalah perusahaan membuat
daftar saham perusahaan pada translasi saham asing dengan maksud untuk
memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin mengomunikasikan hasil
operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.
Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah
stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing
yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta
menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
- EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
- Kurs saat ini => kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
- Kurs historis => kurs yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama muncul
- Kurs rata-rata => rata-rata kurs historis dengan kurs saat ini
- Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar:
- Gains and losses settled transactions muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian
- Gains or losses unsettled transactions muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui
- Perspektif transaksi tunggal => penyesuaian nilai tukar dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
- Perspektif transaksi ganda => mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan (FASB No. 52)
- Metode Nilai Tukar Tunggal
- Metode Nilai Tukar Ganda
- Metode Current-Noncurrent
- Metode Moneter-Nonmoneter
- Metode Kurs Sementara
Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)
Metode current-noncurrent, Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan Kelemahan : sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing.
Metode moneter-nonmoneter, Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis Kelemahan : moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil yang kurang baik.
Metode kurs sementara, Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal.
- Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
- Penangguhan : penyesuaian translasi mata uang asing diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian penggabungan modal
- Penangguhan dan amortisasi : menangguhkan keuntungan dan kerugian secara mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait
- Penangguhan sebagian : mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja
- Tidak ada penangguhan
- PENGEMBANGAN AKUNTANSI MASALAH TRANSLASI MATA UANG ASING
- Pra 1965 : metode current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan
- 1965-1975 : pengecualian khusus metode current-non current dimana persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs histori.
- 1975-1781 : FAS No. 8 yaitu memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan kurs
- 1981 – sekarang : FAS No. 52 mengenai translasi saat mata uang lokal adalah mata uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional
- GAMBARAN STANDAR NO. 52 / STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
- Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
- Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
- Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
Diseluruh dunia setidaknya dikenal 4 jenis metode konversi mata uang, yaitu :
- Metode Current/Non current
Metode ini merupakan metode yang paling tua di antara metode konversi
mata uang. Dengan metode ini, semua asset dan kewajiban lancer dari
cabang-cabang perusahaan dikonversikan dalam mata uang Negara asal
dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun. Sedang asset
dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent),seperti biaya depresiasi,
dikonversikan pada kurs histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh
ataupun pada saat kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan
di luar negeri yang memiliki modal kerja yang dinilai positif dalam mata
uang local akan meningkatkan resiko rugi (translation loss) akibat
devaluasi dengan metode current/non current. Sebaliknya bila modal kerja
ternyata negative dinilai dalam mata uang local berarti terdapat
keuntungan (translation gain) akibat revaluasi dengan metode tersebut.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.
Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara
tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata
uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai tukar. Hal ini tentu tidak
tepat. Sebaliknya, translasi utang jangka panjang berdasarkan kurs
histories mengalihkan pengaruh mata uang yang berfluktuasi kedalam tahun
penyelesaian.
- Metode Monetary/non monetary
Asset moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan piutang
jangka panjang) dan kewajiban moneter (terutama utang lancar dan utang
jangka panjang) dikonversi pada kurs saat ini. Sedang pos-pos
nonmoneter, seperti stock barang, asset tetap, dan investasi jangka
panjang, dikonversi pada kurs histories.
Pos-pos dalam laporan laba/rugi dikonversi pada kurs rata-rata pada
periode tersebut, kecuali untuk pos penerimaan dan biaya yang berkaitan
dengan asset dan kewajiban non moneter. Biaya depresiasi dan biaya
penjualan dikonversi pada kurs yang sama dengan pos dalam neraca.
Akibatnya, biaya penjualan bisa saja dikonversi dengan kurs yang
berlainan dengan kurs yang digunakan untuk mengkonversi penjualan. Perlu
diperhatikan bahwa metode moneter-non moneter bergantung pada
klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal
ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat. Metode ini juga akan
mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan
harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar
biaya perolehan dan kurs translasi histories.
- Metode temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses
konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak
mengubah atribut suatu pos yang diukur, malainkan hanya mengubah unit
pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan
pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian
sesungguhnya.
Metode ini merupakan modifikasi dari metode moneter/non moneter.
Perbedaannya, dalam metode moneter/non moneter, persediaan (inventory)
selalu dikonversi dengan kurs histories. Sedang dalam metode temporal,
persediaan umumnya dikonversi dengan kurs histories, namun bisa saja
dikonversi dengan kurs saat ini apabila persediaan tersebut dicatat
dalam neraca dengan nilai pasarnya. Secara teoritis, metode temporal
lebih menekankan pada evalusai biaya (histories ataukah pasar).
Pos-pos dalam laporan laba/rugi umumnya dikonversi dengan kurs rata-rata
pada periode laporan. Sedang biaya penjualan, cicilan utang, dan
depresiasi yang berkaitan dengan pos-pos dalam neraca dikonversi dengan
kurs histories (harga di masa lalu).
- Metode Current rate
Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca
dan laba/rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini direkomendasi
oleh Ikatan Akuntan Inggris, Skotlandia, dan Wales, serta secara luas
digunakan oleh perusahaan-perusahaan Inggris. Dengan metode ini, bila
asset yang didenominasi dalam valas melebihi kewajiban dalam valas,
suatu devalusai akan menghasilkan kerugian. Variasi dari metode ini
adalah mengkonversi semua asset dan kewajiban, kecuali asset tetap
bersih yang dinyatakan dengan kurs saat ini.
TRANSLASI MATA UANG ASING DI BERBAGAI NEGARA
- Inggris : laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini
- Amerika Serikat : metode kurs sementara
- Jepang : kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva
non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan
menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih
rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan,
laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban
depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan
mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada
pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan
kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi
lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas
keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena
penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian
biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS.
Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata
uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan
dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan
ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut
akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi
atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham
akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan.
Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah
akuntansi untuk inflasi asing.
Langganan:
Postingan (Atom)