Nama : Dina Eldiana
NPM : 22210059
Kelas : 2EB20
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung, Kodrat Wibowo, mendorong pemerintah segera mengumumkan kenaikan harga bahan bakar bersubsidi. Hal ini bertujuan mencegah domino efek kenaikan harga yang berlarut-larut.
"Saat ini, harga bahan kebutuhan pokok mulai mengalami penyesuaian," kata Kodrat pada diskusi mengenai BBM di Jakarta, Sabtu (17/3/2012).
Sementara itu, analis energi Dirgo W Purbo mengatakan, dirinya dapat memahami niat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Dirgo melihat ada kewajaran di balik niat pemerintah tersebut. Menurut Dirgo, kemampuan pemerintah terkait target produksi minyak mentah siap jual (lifting) di bawah 900.000 barrel per hari sama seperti periode 1970-an.
"Pada era tersebut, penduduk Indonesia sekitar 70 juta orang. Indonesia masih menjadi net oil and gas exporter. Saat ini penduduk Indonesia mencapai 230 juta. Dengan volume yang sama, bagaimana bisa menghidupkan negara dengan jumlah penduduk yang bertambah tiga kali lipat? Saya melihat adanya kewajaran," kata Dirgo.
Sebelumnya, pemerintah mengajukan usulan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi Rp 1.500 per liter dalam Rancangan APBN Perubahan 2012.